Bulan sya’ban selain merupakan bulan yang istimewa di
dalamnya juga terjadi peristiwa bersejarah yang semestinya diketahui dan
mendapatkan perhatian dari kita umat Islam . Dalam postingan kali ini penulis
mengumpulkan dari berbagai sumber sebagian dari peristiwa – peristiwa penting
yang terjadi di bulan mulia ini.Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan
kita seputar sejarah Islam.
1. Kiblat dipindah dari Baitul Maqdis ke Ka’bah
1. Kiblat dipindah dari Baitul Maqdis ke Ka’bah
Diantara peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi dalam bulan Sya’ban adalah dipindahnya kiblat dari baitul maqdis ke ka’bah di Makkah.
Setelah hijrah ke Madinah kaum muslim sholat dengan
menghadap ke baitu al-maqdis yang saat itu merupakan kiblat orang Yahudi .
Orang – orang yahudi melihat hal ini sebagai alat dan kesempatan untuk menghina
dan melecehkan umat Islam.Namun keimanan yang kukuh dalam hati orang
– orang muslim menjadikan mereka tetap teguh menjalankan perintah Allah ta’ala
meski mendapatkan hinaan dan celaan dari musuh – musuh Allah ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak sampai hati
melihat kaumnya menjadi bahan ejekan dan hinaan orang – orang Yahudi.Kemudian
beliau berdo’a kepada Allah ta’ala agar mengangkat hinaan itu dan memindahkan
kiblat ke ka’bah kembali.Allah ta’ala mengabulkan do’a dari nabi
mulia ini dan menjadikan ka’bah sebagai kiblat kaum muslim.Hal ini
dijelaskan dalam surat al-Baqoroh ayat 133 :
Artinnya : Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah
ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Al-Imam al-Qurthubi dalam al-Jami’ li-ahkami al-Qur’an
mengutip dari Abu hatim al-Basti bahwa umat Islam sholat menghadap ke baitul
maqdis selama tujuh belas bulan 3 hari,Hal ini karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tiba di Madinah pada hari senin dua belas Rabi’ul Awwal
kemudian Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap
ka’bah pada hari senin pertengahan bulan Sya’ban.
2. Diwajibkan puasa bulan Ramadhan
Pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah umat Islam mulai
diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan .
3. Turun Ayat Shalawat
Allah ta’ala menurunkan ayat tentang perintah membaca
sholawat kepada Nabi Muhammad Shollallu , yaitu ayat: “Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al Ahzab;56).
Karena turunnya ayat ini pada bulan Sya’ban sebagian Ulama
menyebut Sya’ban dengan bulan shalawat dan menganjurkan memperbanyak membacanya
di bulan ini.
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menikah dengan Sayyidatuna Hafshah binti Umar radhiyallahu ‘anhuma
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan
Sayyidatuna Hafshah binti Umar radhiyallahu anhuma pada bulan Sya’ban tahun
ketiga Hijriyah. Hafshah binti Umar radhiyallahu anhuma adalah janda dari
Khunais bin Hadafah yang meninggal setelah kembali dari perang Badar.
5. Perang Badar kedua (as-sughra)
Abu Sufyan saat
perang Uhud berkata kepada kaum muslim bahwa mereka (kaum musyrik ) akan
bertemu kembali tahun depan di Badar.Pada bulan Sya’ban tahun keempat
Hijriyah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berangkat memenuhi janji
tersebut bersama seribu lima ratus shahabat diantaranya sepuluh orang berkuda
dan Sayyiduna Ali bin Abi Tholib sebagai pembawa bendera perang.Sesampainya di
Badar, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dan kaum muslim menunggu
kedatangan orang – orang musyrik .
Abu Sufyan keluar dari Makkah bersama dua ribu orang musyrik
dan lima puluh pasukan berkuda. Di tengah perjalanan mereka
berhenti,Abu Sufyan berkata kepada kaumnya : tahun ini adalah tahun yang
gersang,menurutku sebaiknya kita kembali ke Makkah. Kaum musyrik pun kembali ke
Makkah melanggar janji mereka.Sebenarnya mereka kaum musyrik merasa berat
keluar dari Makkah dan takut menghadapi kaum muslim,hal ini bisa diketahui dari
tidak adanya seorang pun yang menolak atau membantah usulan dari Abu Sufyan
untuk kembali ke Makkah.
Kaum muslim menunggu kaum musyrik di Badar selama delapan
hari kemudian kembali ke Madinah dengan penuh kepercayaan diri,mereka menang
tanpa harus berperang.
6. Kelahiran Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair
radhiyallahu ‘anhuma
Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair radhiyallahu ‘anhuma lahir
pada tahun kedua Hijriah adalah bayi pertama yang lahir dari shahabat
al-Muhajirin setelah hijrah ke Madinah.Orang – orang Islam sangat
gembira dengan kelahiran Abdullah ibn az-Zubair,karena orang – orang Yahudi
mengatakan bahwa mereka telah menyihir orang – orang Islam supaya tidak bisa
memiki anak. Abdullah ibn az-Zubair wafat pada tahun 72 Hijriah.
7. Kelahiran Sayyidina al-Husain ibn Ali bin
Abi Tholib radhiyallahu ‘anhum
Sayyidina al-Husain bin Ali ibn Abi Tholib radhiyallahu
anhuma dilahirkan di Madinah al-Munawarah pada lima Sya’ban tahun ke-4
Hijriah.Beliau gugur di Karbala pada hari jum’at tanggal 10 Muharram tahun 61
Hijriah.
8. Perang Bani al-Musthaliq
Perang melawan Bani
Musthaliq yang juga dikenal dengan perang Muraisi’ terjadi pada bulan Sya’ban
tahun ke-5 Hijriah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerang mereka
setelah mendengar pemimpin mereka Al Harits bin Abu Dhirrar mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kaum muslimin. Kaum muslimin berhasil mengalahkan
mereka dan menawan diantaranya serta merampas harta mereka.
9. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menikah dengan sayyidah Juwairiyah bintu al-Harist radhiyallahu ‘anha
Diantara tawanan Bani al-Musthaliq adalah Burrah anak
perempuan Al Harits ibn Abu Dhirrar. Burrah saat itu menjadi tawanan dan jatuh
ke tangan Tsabit ibn Qais.Tsabit dan Burrah telah sepakat melakukan akad
kitabah dengan tebusan sembilan keping emas.Lalu Nabi shallallahu
‘alahi wa sallam membebaskan dengan membayar tebusan Burrah kemudian
menikahinya dan mengganti nama Burrah dengan Juwairiyah.
10. Peristiwa al-Ifki (Dusta )
Setelah perang bani al-Mustholiq terjadi peristiwa dusta
yaitu fitnah yang disebarkan oleh Abdullah bin Ubay yang mengatakan sayyidah
Aisyah radhiyallahu ‘anha berselingkuh dengan Shafwan bin Mu’aththal. Namun
Allah ta’ala akhirnya menurunkan ayat 11 – 13 surat an-Nur yang
menjelaskan bahwa sayyidah Aisyah bersih dari semua tuduhan keji ini.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta. “.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta. “.
Orang yang terlibat dalam penyebaran berita ini dihukum
cambuk 80 kali, mereka adalah Misthah bin Utsatsah, Hamnah binti Jahsyi, dan
Hasan bin Tsabit.Hadist ifki ini terjadi pada bulan sya’ban tahun keenam
Hijriyah.
11. Pengiriman Pasukan Abdurrahman bin Auf ke
Daumatul Jandal
Pada bulan Sya’ban tahun keenam Hijriah Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan yang dipimpin oleh Abdurrahman
bin Auf.Sebelum Abdurrahman bin Auf dan rombongannya berangkat,Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam menyuruh Abdurrahman bin Auf duduk dihadapan
beliau kemudian beliau memakaikan ‘imamah di kepala Abdurrahman.Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam berkata : jika mereka tunduk dan ta’at kepadamu
nikahilah anak perempuan pemimpin mereka.Abdurrahman bin Auf tinggal selama
tiga hari di daumatul jandal mengajak orang – orang untuk masuk Islam.Dakwah
Abdurrahman bin Auf diterima dengan baik oleh mereka kemudian Abdurrahman bin
Auf menikahi anak perempuan pemimpin mereka sesuai dengan pesan Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam.
12. Pengiriman pasukan Ali bin Abi Thalib ke
Bani Sa’ad bin Bakr di Fadak
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mendengar berita
bahwa adanya kelompok dari Bani Sa’ad akan membantu Yahudi,kemudian pada bulan
Sya’ban tahun keenam Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan
berjumlah dua ratus orang yang dipimpin oleh Ali bin Abi Tholib ke Bani
Sa’ad.Ditengah perjalanan menuju Bani Sa’ad pasukan sayyidinaa Ali berhasil
menangkap mata – mata yang dikirim Bani Sa’ad.Mata – mata Bani Sa’ad
menunjukan tempat dimana Bani Sa’ad berkumpul.Kemudian sayyidina Ali dan
pasukannya menyerang mereka dan berhasil mengalahkan mereka serta merampas dari
Bani Sa’ad lima ratus ekor unta dan dua ribu ekor kambing.
13. Pengiriman Pasukan Umar bin Khathab ke
Thurobah
Pada bulan Sya’ban
tahun ketujuh Hijriah sayyidinaa Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu diutus
bersama tiga puluh orang ke Thurobah.
14. Pengiriman pasukan Basyir bin Sa’ad
al-Ansyori ke Fadak tahun ke-7 Hijriah
15. Pengiriman pasukan Abu Bakar as-Sidiq ke
Najed tahun ke-7 Hijriah
16. Pengiriman pasukan Abi Qotadah ke Hadhirah
tahun ke-8 Hijriah
17. Sayyidah Ummu Kultsum putri Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam wafat
Pada tahun ke-9 Hijriah Sayyidah Ummu Kultsum putri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan istri dari Sayyidina Utsman ibn
Affan wafat di Madinah
18. Kelahiran Sayyidinaa Ali Zainal Abidin ibn
Husain ibn Ali radiyallahu ‘anhum
Beliau dilahirkan pada hari kamis lima Sya’ban tahun 38
Hijriah.Sayyidinaa Ali ibn Husain dikenal dengan gelar Zainal Abidin karena
banyak beribadah,dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau dalam satu hari
satu malam shalat sebanyak seribu raka’at karena itu pula beliau digelari
dengan as-Sajjad.
19. Sayyidatuna Hafshah bintu Umar ibn Khathab
radiyallahu ‘anhuma wafat
Beliau dilahirkan pada 5 tahun sebelum masa kenabian dan
meningal pada bulan Sya’ban tahun 45 Hijriah.
Dan Banyak Peristiwa Besar Lainnya yang terjadi Insya Allah
Akan kita bicarakan di kesempatan selanjutnya.
Wallahu A’lam.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
1 comment:
Blog yang bagus,
Sangat Informatif dan menambah wawasan saya.
Jangan lupa yaa kunjungi juga website saya yang membahas mengenai batu mustika di Batu Mustika Alam
Post a Comment